Apa Kabarmu Kawan?
#TantanganGurusiana
Hari ke-31
Apa kabarmu kawan?
Sudah dengarkah kamu
Angin segar yang santer berhembus
Membawa hal yang sudah lama kau rindukan
Putusnya tali yang membelenggumu
Yang mengikat kemerdekaanmu
Sudah bergerakkah dirimu kawan?
Berkarya tentang hal yang dulu hanya ada dalam angan
Atau berkumpul bersama teman sejawatmu
Membahas tentang kemerdekaan itu
Membuat karya yang sesuai dengan marwahmu
Apa kabarmu kawan?
Semoga kali ini aku salah dengar
Berita tentang kegalauanmu
Yang menghambat langkahmu
Ketakutan yang membelenggumu
Yang tak kunjung lenyap
Meski tali itu telah dilepaskan
Ada apa denganmu kawan?
Jangan-jangan kamu sudah kecanduan intervensi
Minta dipanggil diklat lagi
Minta pedoman dan juknis lagi
Minta dibimbing lagi
Minta diberi contoh lagi
Minta disubsidi kegiatan lagi
Minta support system lagi
Lalu kapan dirimu merdeka kawan?
Jika kau takut melangkah
Takut berekspresi
Bahkan takut bergerak
Percayalah kawan
Masalahnya bukanlah pada perubahan kebijakan
Bukan pula perubahan program
Masalahnya ada di dalam dirimu
Di hatimu yang meragukan kemampuanmu sendiri
Di pola pikiranmu
Jadi ...
Merdekakan dulu dirimu kawan
Agar aku dapat melihat senyum ceriamu di pagi hari
Saat kau melangkah menemui anak didikmu
Dan tertawa lebar saat kau pulang ke peraduan
Dengan keyakinan akan masa depan
Bahwa kau dapat diandalkan
Membentuk generasi gemilang
Jakarta, 14/02/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Merdekaaaaa....Saya suka Bundaaa...
Kueren Bun. Merdekaaaa....
Indah... Tulisanya...
Keren
Puisi yang menyentil kesadaran. Saya suka. Terimakasih Bunda.
Saya belum bisa berpuisi, lanjut ibu, ditungggu karyakarys berikutnya.
Yuk...merdekaaa... Cantik skli kta2nya, Bu.